Kadang hal yang diharapkan berbenturan dengan kenyataan. Orang
menganggapnya sebagai takdir. Di sitiulah perasaan bermakna, salah
satunya adalah cinta. Apa yang dialami Gita memang biasa, terjadi pada
manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa
simpatinya sebagaimana pungguk merindukan bulan.
Sudah dua minggu ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya.
“Kita pilih duduk di sini aja. Ayo dong ceritain gebetan barumu,” tiba-tiba terdengan suara serak yang mengusik lamunan Gita.
“Iya... Ri, mumpung kita ngumpul nih,” jawab teman Qori. Gita
“Masak lo main rahasiaan sama geng sndiri,” tutur temannya lagi.
Gita mendadak gugup. Nggak salah lagi itu Qori. Qori dari geng The
SRIES, cowok yang sangat dikagumi para cewek-cewek di sekolah.
Gita nyaris nggak bergerak. Mneyadari cowok tampan yang sedang
ditaksirnya itu ada di meja belakangnya. Saat sedang barengan dengan
teman-teman aja Gita sudah nervous .... apalagi sekarang ia sedang
sendirian. Tapi untuk yang satu ini, rasa ingin tahunya jauh lebih
besar. Dan apa tadi? Mereka lagi ngomong soal gebetannya Qori. Wah.....
Wah....
“Jadi bener nih, dia tinggal di jalan Tumbuhan?” tanya teman Qori.
Deg, Gita nyaris tersentak. Bukankah itu jalan tempat ia tinggal? Jalan
itukan kecil, jadi ia kenal hampir semua penghuninya. Kayaknya nggak ada
yang seumuran dia, rata-rata sudah kuliah dan kerja. Rasa ingin tahunya
semakin memuncak.
“Iya, anak kelas satu juga. aku memang naksir dia. Soalnya dia manis
banget, pintar dan baik. Pasti dong banyak saingannya. Makanya aku jaga
jarak biar dia penasaran,” suara Qori terdengar riang.
Jantung Gita berdegup kencang. Ia semakin yakin , selain dia ngak ada
anak kelas satu SMA tinggal di jalan itu. Kalau masalah kecerdasan otak,
Gita memang selalu jadi juara satu sejak cawu pertama. Semuanya klop.
Mungkin yang dimaksud Qori itu dirinya?.
“Wah, playboy satu ini sudah berketuk lutut. Terus kapan dong kamu nembak dia?” desak temannya.
“Oh my god,” Gita nyaris menahan napas.
“Eh, ngomong-ngomong siapa namanya?” tanya temannya lagi.
“Gita,” jawab Qori.
Kali ini Gita nyaris nggak mampu menahan diri. Ingin rasanya ia melompat
dan berteriak, kalau saja nggak ingat di mana dia berada sekarang. Ini
benar-benar keajaiban. Qori naksir dia. Berita ini wajib diceritakan
pada sohib-sohibnya.
Pukul setengah tujuh malam, semua persiapan sudah sempurna. Sekarang
Qori naksir dia. Primadona sekolah itu menyukai gadis biasa seperti dia.
Gita bernyanyi bahagia.
“Kamu nggak sedang melamun Git?” kata Intan sambil terkikik.
“Iya Git, jangan-jangan itu cuma halusinasi aja,” timpal Shafina.
Gita pura-pura merengut sambil berucap “Pendengaranku masih normal dan
aku nggak bakalan cerita kalau tahu reaksi kalian begini”.
“Bukan begitu Git, Kalau benar Qori naksir kamu, kok bisa tenang-tenang aja sih?” kata Intan dan Shafina.
Ruth mencoba menengahi. “Kan Qori sendiri yang bilang dia sengaja jaga jarak biar surprise”.
“Udah deh, pokoknya mulai besok akan bakal jadi cewek paling bahagia di dunia,” ujar Gita tersenyum bahagia.
Keesokan harinya, bel rumah berbunyi. Dengan ceria Gita menghambur ke
pintu, tapi ternyata yang datang Kak Adi, pacarnya mbak Enes. Keduanya
lalu pergi, sementara Mama dan Papanya sudah berangkat ke acara resepsi.
Di rumah hanya ada Gita dan mbak Tami.
Gita mulai tidang sabar. SEdari tadi sohib-sohibnya terus menelpon dan membuatnya tambah be te.
“Gita bangaun! Kok ketiduran di sini?” suara Mamanya terdengar sayup.
Gita membuka matanya, ternyata Mama dan Papanya sudah pulang.
“O ya, Qori! Astaga, setengah sepuluh malam”Gita melonjak. Ternyata Qori tidak datang dari tadi. Gita mulai kebingungan.
Gita akhirnya ikut ajakan orang tuanya untuk mencari makan malam di luar.
“O ya Gita. Mama lupa cerita tentang cucunya Bu Nanda, padahal sudah
sebulan lo. Kapan-kapan kamu main ke sana ya?” tiba-tiba Mamanya
bercerita. Gita cuma mengangguk tanpa semangat.
Ketika melewati rumah Bu Nanda, Gita melihat seorang gadis cantik lekuar
dari rumah diikuti seorang cowok. “Oh my god”, Gita terkejut bukan
main. Berkali-kali dikedipkan matanya, berharap yang dilihatnya itu
orang lain. Tapi sia-sia, cowok itu benar-benar Qori. Mereka berdua
kelihatan akrab sekali.
Dengan gemetar Gita bertanya pada Mamanya, “siapa nama gadis itu Ma?
“Kebetulan namanya sama dengan kamu .... Gita,” jawab Mamanya.
Gita terkulai menyadari impiannya hancur oleh kebodohannya sendiri.
Seharusnya ia mendengarkan ucapan sohibnya. Dan celakanya Gita terlanjur
begitu berharap. Dia merasa marah, kecewa dan ... malu sekali.
seandainya kau ada denganku hiasi malam sepiku ,, mungkin ku tak sendiri . bayanganmu yang selalu menghiasi hari-hariku ,, ku ingin bersama dirimu .. Tak akan berpaling darimu .. walau kau jauh dariku . sekarang semua hina , dan musnah .. ketika kau pergi tinggalkan ku .. aku hanya bisa menangisi semua .. dalam sedihku ,, diri ini seakan trtusuk durii .. sedalam-dalamnya . ku mohoon kau kembaLi .. diri ini tak bisa tanpamu ..
Sabtu, 26 Januari 2013
Sosok Seorang Ayah..!!!
Bagi
Anda khusus nya seorang anak perempuan, yang jauh dari kedua orang tua
nya, baik sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di
luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah maupun kuliah pasti
akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya...
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi
tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah
selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan hari
ini?
Ayah
biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah
mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu yah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa
Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh
sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah
kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang
manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja...
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga...
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu...
Tahukah
kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam
batinnya, Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi
dia HARUS menjagamu...
Ketika
saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah
untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat
kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan,
kamu di perkenankan bisa keluar rumah, namun memiliki batas. Namun kamu
akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan
setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut ketika itu pula ia
melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan
Ayah memarahimu...
Sadarkah kamu, bahwa itu karena hal yang sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan nya”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah...
Ketika kamu menjadi gadis dewasa...
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Ayah terpaksa harus melepasmu pergi..
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang
Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan
menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak... Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah
akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang
tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya..
Saat
Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki
yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia...
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa...
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik...
Bahagiakanlah ia bersama suaminya...”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah semakin memutih...
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...
Ayah telah menyelesaikan tugasnya...
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat,ia tetap memutuskan untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal...
Hmm...
buat anda semua khusus nya bagi wanita, apakah anda menyadari apa yang
dilakukan ayah tersebut? Pasti jawaban nya tidak.. Karna itu lah sosok
seorang ayah yang kemuliaan nya sulit untuk di lihat karna tertutupi
oleh ketegasan nya.
Dan berbahagialah kita yang masih memiliki seorang Ayah, jangan selalu berprasangka buruk..
Karna
tidak sedikit diantra kita yang saat ini tidak mendapatkan kasih sayang
seorang Ayah, jika demikian kita sebagai seorang anak doakan lah ia
agar bahagia disisinya...
Percayalah bahwa saat ini ayah sangat merindukan kita apa lagi kita yang jauh dari nya...
Mungkin jika saya bertanya :
“Sudahkah
Anda menelpon/SMS pacar anda hari ini??? Hmm...saya sangat yakin pasti
jawabannya sudah...” begitu juga jika saya bertanya : “Sudahkah anda
menelpon/SMS Ibu??? Kemungkinan besar sudah, pastilah pacar aja udah ya
ngak friend??”.
Namun
Sudahkah anda menelpon/ SMS Ayah hari ini?? Jika belum, ayo..!!! mari
kita telpon minimal kita SMS tanya kabar nya buatlah ia tersenyum. Karna
inilah waktu nya jangan mengulur waktu bisa saja ini kesempatan
terakhir kita untuk membuatnya tersenyum dan menangis dalam
kebahagiaan..
Ucapkan kalau anda “menyayangi dan merindukannya...”
Kita bisa bayangkan betapa bahagianya ia mendengar ucapan itu...
Seorang gadis kecil yang berhati mulia dan mengatur pemakamannya sendiri.
Kisah tentang seorang gadis kecil cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut. Anak ini rela melepaskan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Tionghua di seluruh dunia. Dana tersebut dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orangtua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tanggal 20 bulan 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, “20 November jam 12″.
Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yuan.
Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Karena itu, dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi, anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Di tengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa. Mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah: mencuci baju, memasak nasi, dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di
sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.
Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara, ia tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut, sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak, kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.
Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena leukimia ganas.
Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000$. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat, yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman, tetapi uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu-satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus, dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir di kala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”.
Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun, kenapa mau mati?”.
“Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”
Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya, “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah foto ini”.
Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah.
Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin dan berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar.
Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin. Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yang berumur 8 tahun yang mengatur pemakamaannya sendiri akhirnya menyebar ke seluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim e-mail ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini.
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Tionghoa di dunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi.
Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan, tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah siap untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis, “Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus.
Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata bahwa dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, kemudian dengan tersenyum menjawab, “Anak yang baik”.
Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari e-mail. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.
Pada tanggal 20 Agustus Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan, “Tante, kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya?
Wartawan tersebut menjawab, “Karena mereka semua adalah orang yang baik hati”.
Yu Yuan kemudian berkata, “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”.
Wartawan itu lalu menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik.”
Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”
Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan di atas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, “Tante Fu Yuan”, dan diakhiri dengan, “Selamat tinggal Tante Fu Yuan.”
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Di belakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong… dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar, “Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya, biar mereka lekas sembuh.” Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya. “Saya pernah datang, saya sangat patuh,” demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan.
Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instan dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.
Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dunia. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan gadis kecil yang cantik lagi suci yang berhati mulia. Ia telah pergi ke dunia lain.
Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah ‘malaikat kecil’ di atas langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah…. ”
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.
Di depan makamnya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 Nov 1996 – 22 Agust 2005). Di belakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan.
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.
Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di Rumah Sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis di raut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupanmu, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami di atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.
Kesimpulan:
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orangtuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan dunia.
Walaupun hidup serba kekurangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Ini contoh bagi kita untuk mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, dan memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih.
Selasa, 22 Januari 2013
mengharukan
Andre dan Sherly adalah sepasang kekasih
yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda
latar belakangnya. Keluarga Sherly berasal dari keluarga kaya raya dan
serba berkecukupan, sedangkan keluarga Andre hanyalah keluarga seorang
petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.
Dalam kehidupan mereka berdua, Andre
sangat mencintai Sherly. Andre telah melipat 1000 buah burung kertas
untuk Sherly dan Sherly kemudian menggantungkan burung-burung kertas
tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Andre telah
menuliskan harapannya kepada Sherly. Banyak sekali harapan yang telah
Andre ungkapkan kepada Sherly. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu
sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi Sherly dari bahaya”,”Semoga kita
mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah
disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada Sherly.
Suatu hari Andre melipat burung
kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan
sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain.
Ketika memberikan burung kertas ini, Andre berkata kepada Sherly:
“Sherly, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar Andre berkata demikian, menangislah Sherly. Ia berkata kepada Andre:
“Ndre, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!”
Saat mendengar itu Andre pun bak
disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada Sherly. Ia mengatai
Sherly matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Dan Akhirnya
Andre meninggalkan Sherly menangis seorang diri.
Andre mulai terbakar semangatnya. Ia pun
bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap
Sherly dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha
Andre menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia
bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah
perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham
dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Andre, ia adalah
bintang kesuksesan.
Suatu hari Andre pun berkeliling kota
dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua
tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh
dan tidak terawat. Andre pun penasaran dan mendekati suami istri itu
dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua
Sherly.
Andre mulai berpikir untuk memberi
pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya
sangat kuat. Andre membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya
orang tua Sherly.
Andre sangat terkejut ketika didapati
orang tua Sherly memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung
kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto Sherly dalam
makam itu. Andre pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah
makam Sherly untuk menemui orang tua Sherly.
Orang tua Sherly pun berkata kepada Andre:
”Ndre, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Sherly yang terkena kanker rahim ganas. Sherly menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”
Orang tua Sherly menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Andre.
Andre membaca surat itu.
“Ndre, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Ndre, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Ndree……….. “
Setelah membaca surat itu, menangislah
Andre. Ia telah berprasangka terhadap Sherly begitu kejamnya. Ia pun
mulai merasakan betapa hati Sherly teriris-iris ketika ia mencemoohnya,
mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Sherly
kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya,
betapa Sherly mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan
itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Sherly sebagai orang matre
tak berperasan. Sherly telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh
dalam keputusasaan dan kehancuran.
ingat
Tahukah sahabat?
Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut.
kenapa?
Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam.
Mulut bisa menyakiti, bisa menggoda, bisa menimbulkan perselisihan, pertegkaran, bahkan bi...sa membunuh dan menimbulkan peperangan.
Karena itu, bicaralah sesedikit mungkin namun lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.
Rasulullah bersabda : "Siapa yang menjamin untukku mampu menjaga antara kumis dan jenggotnya ( lisannya ), antara kedua kakinya ( kemaluanya ), aku jamin baginya surga”. (HR Bukhari)
Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut.
kenapa?
Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam.
Mulut bisa menyakiti, bisa menggoda, bisa menimbulkan perselisihan, pertegkaran, bahkan bi...sa membunuh dan menimbulkan peperangan.
Karena itu, bicaralah sesedikit mungkin namun lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.
Rasulullah bersabda : "Siapa yang menjamin untukku mampu menjaga antara kumis dan jenggotnya ( lisannya ), antara kedua kakinya ( kemaluanya ), aku jamin baginya surga”. (HR Bukhari)
puisi patah hati
SEBERKAS KENANGAN MANIS
Puisi Erik Hidayat
Hari demi hari terus berlalu melewati siang dan malam
Hingga tak terasa aroma nostalgia kembali bersemi dan
mewangi mengharumi bulan Agustus ini.
Ya… bulan yang telah banyak menyimpan angan dan kenangan
Bersamamu. Ingatkah kamu?
Wahai yang kurindu;
Ketika pertama kali kita bertemu, berjanji dan bersatu.
Seakan dunia ini hanya milik kita berdua,
Seakan alam pun berdendang ria, memandang kita ceria
Bahkan aku sempat berfikir bahwa aku terlahir ke dunia ini
Hanya untuk membuatmu bahagi, ya…membuatmu bahagia!
Sehingga apapun yang kamu inginkan,
Aku selalu berusaha keras agar dapat memberikannya,
meski terkadang harus ku korbankan segenap jiwa ragaku,
meski aku harus menderita, kecewa, dan luka!
Ya… sekalipun langit mendung, gelap malam untukku.
Wahai belahan jiwaku, masih ingatkah kamu?
Ketika kita bernyanyi bersama di sore itu,
Kau tersenyum mesra padaku. Mungkin itu,
Senyum pertama dan senyum termanis yang pernah kulihat
Seakan hasratku merekah dan hatiku tergugah untuk
Membelaimu dibawah naungan gemerlapnya bintang-gemintang,
Dan indahnya sinar bulan. Ingatkah kamu?
Ketika kita makan malam bersama di malam itu,
kau menatapku dengan sorot matamu yang berbinar.
Sepertinya bias bening bola matamu mampu
merubah gelap gulitanya malam menjadi fajar yang cerah.
Dan disitu pula, Kuberikan serangkaian bunga-bunga indah
sebagai tanda kasih sayangku padamu, ingatkah kamu?
Wahai Sariku, itu hanya seberkas kenangan manisku
Yang masih terkemas rapi dalam setiap ingatanku
Meski terkadang aku harus sedih, jerih dan letih
mengikuti liku hidupku, tapi seberkas kenangan manis kan terkenang slalu
Sariku, semua ini hanyalah puisi penghibur kalbu
yang mungkin dapat melebur keruhnya suasana di
batinku, yang kini tengah pilu meratapi kisah cintaku,
bersamamu.
Entah apa yang bakal terjadi lagi?
yang tersirat dalam garis tanganku
Akau hanya bisa berdo’a, semoga Tuhan
mendengar keluhan dan harapanku. Wahai Sariku,
semua ini hanyalah kata-kata, tapi ini lebih indah
dari bintang-bintang di angkasa.
Ya…ketika seberkas kenangan manisku teringat kembali olehku,
di bulan agustus ini, yang mungkin akan menjadi kelabu…
Copyright © Erik Hidayat
Hari demi hari terus berlalu melewati siang dan malam
Hingga tak terasa aroma nostalgia kembali bersemi dan
mewangi mengharumi bulan Agustus ini.
Ya… bulan yang telah banyak menyimpan angan dan kenangan
Bersamamu. Ingatkah kamu?
Wahai yang kurindu;
Ketika pertama kali kita bertemu, berjanji dan bersatu.
Seakan dunia ini hanya milik kita berdua,
Seakan alam pun berdendang ria, memandang kita ceria
Bahkan aku sempat berfikir bahwa aku terlahir ke dunia ini
Hanya untuk membuatmu bahagi, ya…membuatmu bahagia!
Sehingga apapun yang kamu inginkan,
Aku selalu berusaha keras agar dapat memberikannya,
meski terkadang harus ku korbankan segenap jiwa ragaku,
meski aku harus menderita, kecewa, dan luka!
Ya… sekalipun langit mendung, gelap malam untukku.
Wahai belahan jiwaku, masih ingatkah kamu?
Ketika kita bernyanyi bersama di sore itu,
Kau tersenyum mesra padaku. Mungkin itu,
Senyum pertama dan senyum termanis yang pernah kulihat
Seakan hasratku merekah dan hatiku tergugah untuk
Membelaimu dibawah naungan gemerlapnya bintang-gemintang,
Dan indahnya sinar bulan. Ingatkah kamu?
Ketika kita makan malam bersama di malam itu,
kau menatapku dengan sorot matamu yang berbinar.
Sepertinya bias bening bola matamu mampu
merubah gelap gulitanya malam menjadi fajar yang cerah.
Dan disitu pula, Kuberikan serangkaian bunga-bunga indah
sebagai tanda kasih sayangku padamu, ingatkah kamu?
Wahai Sariku, itu hanya seberkas kenangan manisku
Yang masih terkemas rapi dalam setiap ingatanku
Meski terkadang aku harus sedih, jerih dan letih
mengikuti liku hidupku, tapi seberkas kenangan manis kan terkenang slalu
Sariku, semua ini hanyalah puisi penghibur kalbu
yang mungkin dapat melebur keruhnya suasana di
batinku, yang kini tengah pilu meratapi kisah cintaku,
bersamamu.
Entah apa yang bakal terjadi lagi?
yang tersirat dalam garis tanganku
Akau hanya bisa berdo’a, semoga Tuhan
mendengar keluhan dan harapanku. Wahai Sariku,
semua ini hanyalah kata-kata, tapi ini lebih indah
dari bintang-bintang di angkasa.
Ya…ketika seberkas kenangan manisku teringat kembali olehku,
di bulan agustus ini, yang mungkin akan menjadi kelabu…
Copyright © Erik Hidayat
PESONA BUNGA YANG SIRNA
Puisi Erick Hidayat
Tangisan dari harapan
dan goresan dari ingatan,
kini menjelma kembali di lubuk hati.
Ya...ketika pertama kali aku mengagumi
kepolosan dan kemurnian dari setangkai bunga yang wangi.
Dua musim kulalui bersamanya dalam ikatan janji
saling menyayangi. Siang dan malam pun kunikmati
seiring dengan warna-warni bumi.
Wanginya yang khas senantiasa hiasi
hari-hariku menjadi jauh lebih berarti.
Oh…betapa bahagianya hati ini.
Namun, seiring dengan waktu berlalu.
Rasa sayangku pada bunga itu perlahan-lahan memudar.
Segala corak dan warna yang dulu sempat kukagumi pun seketika sirna.
Karena dia. Ya...karena dia telah mengkhianati janji
dan kesetiaan yang selama ini kukemas rapi dalam hati.
Sunggguh aku tak mengerti. Betapa mudahnya ia melepas diri
setelah sekian lama aku merawat dan menjaganya sepenuh hati.
Aku tak mampu menahan pedihnya luka ini.
Hingga akhirnya aku pasrah diri. Dan berjanji
untuk meninggalkannya. Karena tak mungkin,
tak mungkin aku menghirup kembali
aroma bunga yang sudah tidak wangi lagi.
Tak mungkin aku bisa menjamah lagi
tangkai bunga yang sudah dipenuhi duri.
Mugkin suatu saat nanti dia akan mengerti,
dia akan menyesali atas durinya yang telah menyakiti.
Itupun jika ia masih memiliki hati nurani.
Dan, andai saja nanti
Aku menemukan kembali bunga yang wangi,
Kuharap corak dan warnanya jauh lebih berarti.
dan wanginya kan slalu abadi dalam hati.
Copyright © Erick Hidayat
SEMBILU MENUSUK QALBU
Puisi Arif Ilham
Aku disini terdiam kaku,
Tersentak tanpa kata,
Seakan dunia gelap oleh kabut malam,
Cahaya matahari pun hilang ditelannya,
Ku mencintai bukan membenci, namun,,
Ketika ku coba tuk memahami arti CINTA sebenarnya,
Kenapa hanya lirih luka yang ku dapat..?
Kini kucoba untuk merajut kembali kapas putih itu,
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam,
Kau cabik-cabik seolah tak punya perasaan,,
Aku hanya bisa membisu melihatnya,
Seakan pasrah dengan semua yang kulihat,
Mungkin ini karna kumencintai,
Tapi bukan aku yang dicintai,
Semoga kau bahagia dengan lukaku ini,
Semoga kau tenang dengan penderitaan hatiku ini,
Sesungguhnya Tuhan melihat,
Mendengar dan merasakan apa yang ku rasa dia tak diam,
Tapi dia selalu mendengar doa ku,
Puisi Arif Ilham
Aku disini terdiam kaku,
Tersentak tanpa kata,
Seakan dunia gelap oleh kabut malam,
Cahaya matahari pun hilang ditelannya,
Ku mencintai bukan membenci, namun,,
Ketika ku coba tuk memahami arti CINTA sebenarnya,
Kenapa hanya lirih luka yang ku dapat..?
Kini kucoba untuk merajut kembali kapas putih itu,
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam,
Kau cabik-cabik seolah tak punya perasaan,,
Aku hanya bisa membisu melihatnya,
Seakan pasrah dengan semua yang kulihat,
Mungkin ini karna kumencintai,
Tapi bukan aku yang dicintai,
Semoga kau bahagia dengan lukaku ini,
Semoga kau tenang dengan penderitaan hatiku ini,
Sesungguhnya Tuhan melihat,
Mendengar dan merasakan apa yang ku rasa dia tak diam,
Tapi dia selalu mendengar doa ku,
Senin, 21 Januari 2013
puisi cinta
PERJALANAN 15 MENIT
Dalam 15 putaran jarum jam menit.
Aku tetap duduk disini.
selama 15 menit, mulut ini terkunci.
tanpa tahu berapa lagi waktu yang dibutuhkan.
untuk membuka dan membiarkan mulut ini bebas.
Jalur khatulistiwa, tetap ada disana.
meskipun waktu berganti.
jalur khatulistiwa takkan bergeser.
Dalam putaran waktu,
ku coba bersahabat dan berteman dengan waktu.
Rangkaian kata yang tersusun, mulai melemah.
dan Dua bola mata ku.
terus melihat kearah sosoknya.
sosok yang duduk bersandar ditempat itu.
15 menit hanya terdiam.
namun ku menikmatinya.
perubahan waktu bersamanya.
dalam diam, dan sepasang bola mata.
ku coba mengerti dirinya.
CINTA ANAK BENGKEL
Aku hampa tampamu.
Ibarat baut tampa nut.
Seperti pulley tampa V-belt.
Ku ingin kau selalu ada di sisiku.
Sebagai motor penggerak jantungku yang sudah tak bergerak!
Kan ku las separuh hatimu dan separuh hatiku,,
agar hati kita selalu menyatu, dan gag kan ada yang dapat mematahkannya.
Kan ku hapus karat'' derita di setiap sudut hatimu dengan STP-AP 75..
Kan ku gembok pintu hatimu,
agar tak ada seorangpun yang dapat masuk ke dalam hatimu, selain aku.
Wahai peri kecilku.
Aku bukan siapa-siapa.
Aku hanya seorang anak bengkel.
Tapi ku berjanji kan ku buat harimu menjadi lebih indah.
Pada Kamu
oleh: Andri Rusly
Aku melihat suara lewat matamu
Saat bibirmu tertutup rapat
Tapi jelas membuatku makin
menatapmu bersama degup jantungku
yang tak pernah menentu…
Apa pernah kamu mendengar cinta
yang tak bersuara meneriakkan
manisnya kesedihan ?
itulah aku yang ada di kamu
pada sebilah cinta
yang tlah menggores hati
sedalam dalamnya …
Aku melihat suara lewat senyummu
saat matamu terjemahkan rindu
hmm…aku kian terpesona pada indahnya
kamu..
pada cantiknya
kamu
Aku melihat suara setiap saat
lewat segalamu
tentang kamu
Cinta Tersirat
puisi Andri Rusly
Di terangnya purnama
Kau beri aku cerita
Dengan irama genggaman jemari lentik
Pada jemariku
Setiap sesinya begitu indah
Ciptakan gemuruh
Hingga darahku mendidih
Ah,
Temeramnya terang purnamapun
terpancar sampai ke wajahmu
manakala kau tersenyum
bangkitkan mataku tuk menembus
peraduan hati
tempat dimana segala cerita
bertutur cinta
dengan kesyahduannya
Di terangnya purnama
Aku dan kamu
Telah terjalin irama kasmarannya jiwa
Yang kan berjalan telusuri
Setiap titian aral dan lara
Pada muara yang belum terlihat nyata
Sejati Cintamu
puisi Andri Rusly
Detik perdetik
Selalu ada cinta dibalik namamu
Kian kutelaah
Malah semakin kentara saja
Aku terjerembab
Aku terjerumus
Pada jurang kerinduan
Ah, ternyata masih dari balik namamu
Hingga selalu ada cinta
Kian detik ini
Tak bisa kuberlari tuk menghindar
Sampai kau dapat persembahkan aku
Cinta yang kentara dari balik namamu
Tapi rasanya tak sanggup
kuperbuat lain
selain dari kamu
Cintamu…
Kian detik ini
Sayang,
Pada saatnya nanti
Tiada ada nama lain
Dibalik nama cinta
Adalah namamu
Nama cinta
dialah kamu….
Look ! Eyes Have Been Said A Love
puisi Ilham Ramadhan
Kamu yang sekarang memenuhi relung hatiku.
Kamu yang sekarang menghias mimpi-mimpi kelamku.
Kamu yang mewarnai kehidupanku.
Kamu yang menorehkan kenangan dikepalaku.
Langit diatas berbisik kekelaman kepadaku.
Memenuhi telinga halusku akan godaan memilikimu.
Tak sanggup menolak, namun tak bisa juga menerima.
Langit tetap setia membisikkan hal itu bahkan ketika aku berkelana di
alam mimpi.
Sungguh suatu kesetiaan yang sudah lama kunantikan.
Aku tertunduk ketika tahu hanya bisa berharap.
Aku terdiam ketika memahami bahwa cinta tak mesti memiliki.
Melepasmu tertawa bersama yang lain.
Merelakanmu mencintai yang lain.
Tampakkah dimataku ketika menatapmu, ketika berbicara padamu ?
Tampakkah cinta disetiap tawa yang coba aku hadirkan padamu?
Tatap, pahami dan resapi.
Hatiku remuk, namun demi kamu aku rela.
Cinta yang kurasakan tak sempat terungkap.
Bagai kayu yang tak sempat memohon ketika api memanjakannya.
Cinta yang kurasakan tak sempat terbalas.
Bagai tumbuhan yang tak sempat merasakan lembutnya air hujan.
When I'm Missing You
puisi Ilham Ramadhan
Kangen yang tak berujung menghampiri hati.
Rindu yang tak berdosa menyambangi jiwa.
Terdiam.
Aku kembali terdiam.
Pertemuan singkat tadi melegakan jiwa.
Dinginnya hati kembali menghangat melihat sosok dirimu.
Hanya obrolan singkat yang keluar dari mulutku.
Menahan hasrat ingin memeluk dirimu.
Ketika kangen.
Sampaikanlah pada malam.
Ketika rindu.
Sampaikanlah pada angin.
Malam yang setia akan menyampaikan kangen.
Angin yang tenang menyejukkan akan menyampaikan rindu.
Rindu yang kurasakan bermekaran tanpa meminta pupuk.
Rindu yang kualami tumbuh tanpa meminta aliran air.
Jemariku mengeluarkan hasrat rindu.
Kata-kata kurangkai mengalirkan hasrat rindu.
Lidahku sunyi menahan siksaan hasrat rindu.
Pikiranku penuh memuat hasrat rindu.
Aku rindu kamu.
Aku kangen kamu.
Tak ada keraguan atas itu.
Yakinlah,
seyakin cintaku yang mencintaimu . . .
Love = Cinta
puisi Ilham Ramadhan
Jamahlah rinduku yang tertuang di lepas malam ini.
Hirup wangi cinta yang semerbak mewangi mengiringi rindu.
Bayang wajahmu menghiasi relung hatiku.
Mewarnai sukma pemandangan jiwa.
Rasa yang dulu terkubur ntah dimana.
Kini bangkit.
Khayalku tak mampu menerka mengapa itu bisa terjadi.
Aku hanya tahu, aku cinta kamu.
Jalinan cinta kita yang suci tanpa noda.
Terhiasi bulir-bulir kenangan indah.
Bersama kita lewati jalan romansa ini.
Taklukkan halang rintang yang setia menemani.
Rembesan hujan tadi menjadi saksi bisu.
Kecupan hangat kuhaturkan untuk menenangkan hatimu.
Menyalurkan cinta.
Menawarkan keraguan hati.
Dengarkanlah bisik hatiku.
Pahamilah bisik hatiku.
Rasakanlah bisik hatiku, dan
Sambutlah bisik hatiku.
Bersama kita tanam benih cinta ini.
Menuai bersama ketika semi datang.
Bertahan saat gugur menyapa.
Mendinginkan ketika panas menyentuh, dan
Menghangatkan saat dingin memeluk.
Ketika ragu menghampiri.
Percayalah aku akan menyeka keraguan itu.
Ketika luka menggoresmu.
Percayalah aku yang memegang penawar luka itu.
Ketahuilah,
Mengertilah,
Tetapkanlah, bahwa
Love = Cinta . . .
Dalam 15 putaran jarum jam menit.
Aku tetap duduk disini.
selama 15 menit, mulut ini terkunci.
tanpa tahu berapa lagi waktu yang dibutuhkan.
untuk membuka dan membiarkan mulut ini bebas.
Jalur khatulistiwa, tetap ada disana.
meskipun waktu berganti.
jalur khatulistiwa takkan bergeser.
Dalam putaran waktu,
ku coba bersahabat dan berteman dengan waktu.
Rangkaian kata yang tersusun, mulai melemah.
dan Dua bola mata ku.
terus melihat kearah sosoknya.
sosok yang duduk bersandar ditempat itu.
15 menit hanya terdiam.
namun ku menikmatinya.
perubahan waktu bersamanya.
dalam diam, dan sepasang bola mata.
ku coba mengerti dirinya.
CINTA ANAK BENGKEL
Aku hampa tampamu.
Ibarat baut tampa nut.
Seperti pulley tampa V-belt.
Ku ingin kau selalu ada di sisiku.
Sebagai motor penggerak jantungku yang sudah tak bergerak!
Kan ku las separuh hatimu dan separuh hatiku,,
agar hati kita selalu menyatu, dan gag kan ada yang dapat mematahkannya.
Kan ku hapus karat'' derita di setiap sudut hatimu dengan STP-AP 75..
Kan ku gembok pintu hatimu,
agar tak ada seorangpun yang dapat masuk ke dalam hatimu, selain aku.
Wahai peri kecilku.
Aku bukan siapa-siapa.
Aku hanya seorang anak bengkel.
Tapi ku berjanji kan ku buat harimu menjadi lebih indah.
Pada Kamu
oleh: Andri Rusly
Aku melihat suara lewat matamu
Saat bibirmu tertutup rapat
Tapi jelas membuatku makin
menatapmu bersama degup jantungku
yang tak pernah menentu…
Apa pernah kamu mendengar cinta
yang tak bersuara meneriakkan
manisnya kesedihan ?
itulah aku yang ada di kamu
pada sebilah cinta
yang tlah menggores hati
sedalam dalamnya …
Aku melihat suara lewat senyummu
saat matamu terjemahkan rindu
hmm…aku kian terpesona pada indahnya
kamu..
pada cantiknya
kamu
Aku melihat suara setiap saat
lewat segalamu
tentang kamu
Cinta Tersirat
puisi Andri Rusly
Di terangnya purnama
Kau beri aku cerita
Dengan irama genggaman jemari lentik
Pada jemariku
Setiap sesinya begitu indah
Ciptakan gemuruh
Hingga darahku mendidih
Ah,
Temeramnya terang purnamapun
terpancar sampai ke wajahmu
manakala kau tersenyum
bangkitkan mataku tuk menembus
peraduan hati
tempat dimana segala cerita
bertutur cinta
dengan kesyahduannya
Di terangnya purnama
Aku dan kamu
Telah terjalin irama kasmarannya jiwa
Yang kan berjalan telusuri
Setiap titian aral dan lara
Pada muara yang belum terlihat nyata
Sejati Cintamu
puisi Andri Rusly
Detik perdetik
Selalu ada cinta dibalik namamu
Kian kutelaah
Malah semakin kentara saja
Aku terjerembab
Aku terjerumus
Pada jurang kerinduan
Ah, ternyata masih dari balik namamu
Hingga selalu ada cinta
Kian detik ini
Tak bisa kuberlari tuk menghindar
Sampai kau dapat persembahkan aku
Cinta yang kentara dari balik namamu
Tapi rasanya tak sanggup
kuperbuat lain
selain dari kamu
Cintamu…
Kian detik ini
Sayang,
Pada saatnya nanti
Tiada ada nama lain
Dibalik nama cinta
Adalah namamu
Nama cinta
dialah kamu….
Look ! Eyes Have Been Said A Love
puisi Ilham Ramadhan
Kamu yang sekarang memenuhi relung hatiku.
Kamu yang sekarang menghias mimpi-mimpi kelamku.
Kamu yang mewarnai kehidupanku.
Kamu yang menorehkan kenangan dikepalaku.
Langit diatas berbisik kekelaman kepadaku.
Memenuhi telinga halusku akan godaan memilikimu.
Tak sanggup menolak, namun tak bisa juga menerima.
Langit tetap setia membisikkan hal itu bahkan ketika aku berkelana di
alam mimpi.
Sungguh suatu kesetiaan yang sudah lama kunantikan.
Aku tertunduk ketika tahu hanya bisa berharap.
Aku terdiam ketika memahami bahwa cinta tak mesti memiliki.
Melepasmu tertawa bersama yang lain.
Merelakanmu mencintai yang lain.
Tampakkah dimataku ketika menatapmu, ketika berbicara padamu ?
Tampakkah cinta disetiap tawa yang coba aku hadirkan padamu?
Tatap, pahami dan resapi.
Hatiku remuk, namun demi kamu aku rela.
Cinta yang kurasakan tak sempat terungkap.
Bagai kayu yang tak sempat memohon ketika api memanjakannya.
Cinta yang kurasakan tak sempat terbalas.
Bagai tumbuhan yang tak sempat merasakan lembutnya air hujan.
When I'm Missing You
puisi Ilham Ramadhan
Kangen yang tak berujung menghampiri hati.
Rindu yang tak berdosa menyambangi jiwa.
Terdiam.
Aku kembali terdiam.
Pertemuan singkat tadi melegakan jiwa.
Dinginnya hati kembali menghangat melihat sosok dirimu.
Hanya obrolan singkat yang keluar dari mulutku.
Menahan hasrat ingin memeluk dirimu.
Ketika kangen.
Sampaikanlah pada malam.
Ketika rindu.
Sampaikanlah pada angin.
Malam yang setia akan menyampaikan kangen.
Angin yang tenang menyejukkan akan menyampaikan rindu.
Rindu yang kurasakan bermekaran tanpa meminta pupuk.
Rindu yang kualami tumbuh tanpa meminta aliran air.
Jemariku mengeluarkan hasrat rindu.
Kata-kata kurangkai mengalirkan hasrat rindu.
Lidahku sunyi menahan siksaan hasrat rindu.
Pikiranku penuh memuat hasrat rindu.
Aku rindu kamu.
Aku kangen kamu.
Tak ada keraguan atas itu.
Yakinlah,
seyakin cintaku yang mencintaimu . . .
Love = Cinta
puisi Ilham Ramadhan
Jamahlah rinduku yang tertuang di lepas malam ini.
Hirup wangi cinta yang semerbak mewangi mengiringi rindu.
Bayang wajahmu menghiasi relung hatiku.
Mewarnai sukma pemandangan jiwa.
Rasa yang dulu terkubur ntah dimana.
Kini bangkit.
Khayalku tak mampu menerka mengapa itu bisa terjadi.
Aku hanya tahu, aku cinta kamu.
Jalinan cinta kita yang suci tanpa noda.
Terhiasi bulir-bulir kenangan indah.
Bersama kita lewati jalan romansa ini.
Taklukkan halang rintang yang setia menemani.
Rembesan hujan tadi menjadi saksi bisu.
Kecupan hangat kuhaturkan untuk menenangkan hatimu.
Menyalurkan cinta.
Menawarkan keraguan hati.
Dengarkanlah bisik hatiku.
Pahamilah bisik hatiku.
Rasakanlah bisik hatiku, dan
Sambutlah bisik hatiku.
Bersama kita tanam benih cinta ini.
Menuai bersama ketika semi datang.
Bertahan saat gugur menyapa.
Mendinginkan ketika panas menyentuh, dan
Menghangatkan saat dingin memeluk.
Ketika ragu menghampiri.
Percayalah aku akan menyeka keraguan itu.
Ketika luka menggoresmu.
Percayalah aku yang memegang penawar luka itu.
Ketahuilah,
Mengertilah,
Tetapkanlah, bahwa
Love = Cinta . . .
ketika cinta pergi dan kembali
Bel
pulang sekolah berbunyi, dan teman-temanku berhamburan keluar kelas.
Aku masih duduk di bangku, karena kalau baru bel pasti koridor utama
ramai. Setelah sepi ,aku baru keluar kelas. Baru jalan belum ada sepuluh
langkah dari kelas Udin temen sekelas aku manggil dari arah belakang.
“Ayu ,di cariin tuh sama Trio.“ kata Udin
“mau ngapain?” singkatku
“ya mana gua tau, ditunggu dilapangan“ jelas Udin
“ogah ah, panas-panas gini ngapain dilapangan?“ aku menolak ,karena emang siang itu panas banget.
“katanya mau ngomong penting ,buru iih entar gua yang kena marah” jawab Udin dengan nada memohon.
“yang butuh siapa? Dia kan ,ngapain gua yang repot” timpaku dengan nada cuek. Udin pun langsung pergi begitu saja tanpa basa-basi lagi.
Trio adalah pacarku, kita jadian baru empat mingguan. Aku
kenal Trio dari kakak kelas aku ,dan juga deket karena kakak kelas aku
itu. Perkenalan kami sangat singkat dan dia langsung nyatain begitu saja
tentang perasaannya, awalnya aku ngga percaya tapi karena udah ada satu
bulan aku ngga berhasil ngelupain mantan aku, akhirnya aku terima dia
sebagai pacarku. Awalnya hubungan aku dengan Trio berjalan baik-baik
saja ,tapi setelah tiga minggu berlalu ada yang aneh dengannya.
Kecurigaanku terbukti,dia punya cewe lagi yang sebaya dengannya. Aku tau
dari temenku,Duma yang ngga sengaja ngeliat Trio sedang berboncengan
dengan temennya Duma. Lalu Duma tanya ke cewe itu dan ternyata benar dia
udah jadian dengan Trio lebih dari sebulan, namanya Diah. Esoknya Duma
bilang ke aku, dan aku langsung shock banget, antara percaya dan engga.
Sejak awal memang temen cewe sekelasku ngga ada yang setuju aku jadian
sama Trio, terlebih Jeje dan Mira akan tetapi mereka tahu alasanku buat
trima Trio jadi pacarku.
Setelah
aku sampai di gerbang sekolah, aku melihat Trio sedang duduk di atas
motornya di seberang jalan. Saat itu di halte sekolah masih ramai, Trio
melajukan motornya ke arahku dan berhenti di depanku. Dia mengajakku
pulang, awalnya aku ngga mau tapi dia menarik tangan aku. Dan akupun di
antarnya pulang, tapi di tengah jalan dia memelankan laju motornya dan
berhenti. Saat itu aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, dan aku
berusaha menguatkan mentalku untuk bisa nerima semua yang akan
diucapkannya. Yang paling ngga bisa kupercaya, dia hanya
melihatku dan setelah itu melajukan lagi motornya. Aku makin bingung
dengan yang dilakukannya, sangat aneh. Sesampainya di depan rumah, dia
kembali menatapku dan dia bilang “aku emang punya cewe lain selain kamu”
aku shock banget, dia bilang langsung di depanku. Bisa bayangin kan
gimana rasanya, saat itu aku hanya bisa diam menahan tangis. Lalu dia
peluk aku dan berkata “keputusan ada dikamu ,aku akan terima apapun
hukumannya. Tapi kamu perlu tau, aku sayang banget sama
kamu” aku langsung lari kedalam rumah masuk ke kamar dan menguncinya.
Tangisku tumpah begitu saja, sedih ,benci ,sakit ,dan rasa ngga percaya
semua jadi satu.
Setelah
kejadian itu, aku minta pindah ke Bogor dengan mamah, dan mamah
mengizinkannya. Semua surat-surat sudah diurus, dan tiba di hari
kebebrangkatan. Teman-temanku banyak yang mengirimku pesan karena aku
tidak berpamitan terlebih dulu. Semua temanku ngga setuju aku pindah
karena masalah dengan pacar. Pesan-pesan dari mereka isinya seperti ini
“Ayu ngpain pindah si bei?ga asik banget.”“Ayu ga sayang ma kita2 yah? Knp pindah ? ““Ayu sabar yah ,pasti Tuhan akan kasih yg trbaik kok J.“
Tapi kalau aku masih tetap disana, aku hanya akan merasa sakit.
Waktu
terus berjalan ,hingga suatu hari temanku bilang kalau Trio sudah putus
dengan Diah. Aku senang, karena sampai saat ini juga aku masih sayang
dengan Trio. Dan doaku selama ini terkabul, terima kasih Tuhan telah
mengabulkan doa-doaku. Liburan menjelang kenaikan kelaspun tiba, aku
pulang ke tanah kelahiranku untuk bertemu teman-teman lama, keluarga dan
sangat berharap bisa bertemu dengan Trio.
Aku
punya waktu liburan satu minggu. Dan entah Trio tau dari siapa,
tiba-tiba saja dia ada di depan rumah aku. Aku keluar dengan
terheran-heran
“kaka ngapain kesini?” tanyaku dengan heran
“mau ketemu kamu, masih marah sama aku?” katanya
“tau dari siapa aku pulang?” jawabku dengan nada cuek, siapa yang ngga marah kalo diduain.
Dia tidak menjawab apa-apa dan hanya langsung memelukku dengan erat seakan ngga mau aku pergi darinya lagi. Dia bilang
“aku
sayang banget sama kamu, tolong maafin aku, aku tau dulu aku salah.
Please terima aku lagi seperti dulu“ suaranya sangat lembut, dan hanya
seperti sebuah bisikan. Dan akhirnya aku menerimanya jadi pacarku lagi.
Kalimat itu adalah sebuah kalimat yang sangat ingin kudengar lagi
darinya, dan kini jadi sebuah kenyataan dan bukan mimpi.
Kami
ada sepasang kekasih yang belum lama ini jadian yah kira-kira baru 6
bulan kami berpacaran,kami melanjutkan sebuah study di sebuah
universitas dan kota yang berbeda,bisa di bilang hubungan kami jarak
jauh,aku melanjutkan study di sebuah universitas di bali sedangkan
kekasihku di sebuah universitas di Jakarta.Selama 6 bulan berpacaran
memang kami jarang bertemu maklum kami kenal dari sebuah situs jejaring
social dimana waktu itu oktober hampir awal November 2011 sih.
Awal
kenal perasaanku terhadapnya biasa saja tak ada yang istimewa di hari
kedua kami mengobrol tanpa sengaja kami bertukar nomor ponsel awalnya
aku sih yang minta nomor ponselnya aku kira bakal tidak di beritahu tapi
ternyata sebaliknya,mulai saat itu kami lebih sering mengobrol via
handphone dimana kami sering bertukar informasi dan hal lainnya,hingga
suatu saat entah mengapa ia menyatakan sebuah perasaanya kepadaku.
Tapi
saat itu aku belum tau apa jawabannya hingga aku meminta waktu untuk
memikirkannya tepat tanggal 14 november 2011 aku menerima sebuah cinta
seorang wanita yang hari demi hari mulai aku saying hingga aku sendiri
takut kehilangannya.Hubungan kami juga tak selalu bahagia saat itu
pernah terjadi konflik antara kami dimana dirinya mempersalahkan sebuah
masalah yang berujung pertengkaran yang cukup heboh,dimana karena
keadaan itu diriku sempat mengalami sakit karena memikirkan masalah ini.
Aku
juga memiliki seorang teman lebih dari teman bagiku sudah seperti kakak
ku sendiri,dia mencoba membantu untuk menyelesaikan masalah kami tetapi
saat itu permasalahan seperti sebuah arang yang akan memercikan api
yang sangat besar.Kami seperti tidak ada yang mau mengalah maklum sifat
kami sama-sama keras,hingga suatu saat sebuah keputusan aku ambil untuk
menyelesaikan sebuah masalah yang ingin segera aku selesaikan karena aku
pusing dengan masalah ini.
Tetapi
masih ada titik terang antara hubungan kami yang tidak berakhir dengan
perpisahan,karena hubungan kami saat itu masih terlalu dini untuk
berpisah aku mulai berusaha meyakinkan dirinya bahwa aku benar-benar
menyayanginya dan ingin serius menjalin hubungan dengannya.Kami mulai
akrab satu sama lainnya baik aku dengan kk angkatku maupun kekasihku
dengan kk angkatku.Bisa di bilang kami bertiga memang mulai akrab
perlahan meski kami terpisah jarak.
Kira-kira
hubungan kami berjalan 3 bulan ada sebuah hal yang membuatku kesal
dengan dirinya karena ada seorang yang memanggil
dirinya(kekasihku)dengan sapaan sayang,langsung saja aku sempat menaruh
curiga apakah aku di duakannya apakah aku yang benar-benar menyayanginya
akan di hianatinya,aku mencoba mulai bertanya kepadanya tapi saat itu
aku tak puas dengan jawabannya dan aku sendiri sedang emosi karena
cemburu dengannya.Hingga sikapku perlahan berubah terhadapnya,aku mulai
bersikap acuh kepadanya sewaktu dia mengirim pesan singkatpun aku
membalasnya dengan rasa yang gak karuan,hingga tak sadar aku telah
membuatnya menangis tetapi perasaanku saat itu memang lagi kesal tapi di
samping itu aku juga merasa tidak enak dengannya karena membuatnya
menangis.
Akhirnya
aku mencoba tidak bersikap egois karena dengan sikapku begini masalah
tidak akan selesai mungkin bertambah buruk akhirnya aku mendengarkan
penjelasannya,dimana ia menjelaskan sambil menangis yang memang membuat
hatiku luluh dan mencoba memaafkannya,dan meminta maaf karena
sifatku yang egois dan cemburuan terhadapnya,akhirnya aku mencoba
bersikap seperti hari-hari biasanya karena aku juga tak ingin membuatnya
menangis lagi.Bulan demi bulan pun kami lalui dengan rasa saling
percaya satu sama lain hingga sekarang kami masih tetap percaya meski
kami terpisah jarak yang jauh tetapi kami mencoba yakin kami saling
menyayangi dan memang tidak ada yang lain di hati kami berdua.
Sekian
kisah ini mungkin lain kali saya akan bercerita lebih panjang dengan
sambungan kisah ini.untuk saat ini kisah ini bersambung disini….
cerita cinta
Aku masih ingat kisah tragis yang
menimpa pada seorang perempuan yang berasal dari desa kelahiranku. Kak
Prika (bukan nama aslinya) nama sapaan yang biasa kami panggil
sehari-hari. Orangnya tinggi, langsing, warna kulitnya sawo matang,
rambutnya lurus dan panjang sepunggung.
Dia mempunyai seorang cowok yang lumayan
ganteng, berasal dari salah satu kecamatan yang dekat dengan kecamatan
aku yaitu kecamatan kembang Tanjong Kabupaten Pidie.
Hubungan mereka berjalan dengan lancar
dan baik-baik saja, bahkan waktu itu sudah direncanakan untuk acara
pertunangan. Dikarenakan ada terjadi baku tembak di hutan dekat desa ku,
akhirnya jadwal pertunangannya dibatalkan untuk sementara waktu,
diakibatkan banyaknya para tentara yang ganas-ganas dan kejam-kejam
melakukan patroli di seputaran desa ku.
Dua hari setelah terjadi insiden baku
tembak, dikirimlah sekelompok orang yang menggunakan baju loreng, wajah
mereka serem, tapi senyuman mereka bisa memikat para semua perempuan.
Mereka dikenal dengan pasukan rajawali,
tapi dari tampang mereka, kayaknya bercampur-campur, kebanyakan berasal
dari pasukan khusus (terkenal dengan nama KOPASSUS). Itu yang
disebut-sebut oleh kebanyakan masyarakat Aceh. Mereka ditempatkan di
sebuah bangunan kosong (sekarang sudah menjadi kantor Urusan Agama),
tepatnya di pusat pasar kecamatan simpang tiga.
Satu minggu berjalan tugas mereka di
kecamatan simpang tiga, suasana aman-aman saja, bahkan mereka sangat
dekat dengan masyarakat. Maklum waktu itu sudah masuk masa Darurat
Sipil, yang dicetus oleh Buk Megawati SoekarnoPutri. Darurat Sipil
tujuannya untuk membasmi para masyarakat biasa yang membantu para
pemberontak di Aceh.
Karena kondisi aman-aman saja, kerjaan
mereka sehari hari adalah masuk ke desa-desa dan sering merayu para
gadis-gadis desa yang kebanyakannya cantik-cantik. Tidak ada orang yang
berani melarang untuk tidak mengganggu anak gadisnya, malah dituntut
untuk senyum dan ramah terhadap mereka.
Ada beberapa gadis desa yang berhasil
dirayu dan dibawa ke markas mereka, termasuk kak Prika. Setiap Hari
(sore hari) disuruh datang ke markas, hanya untuk menghibur mereka yang
sedang kesepian.
Aku pernah melihat dengan mata sendiri,
bahwa dibelakang markas mereka ada dibuat sebuah bar mini, terdapat
banyak minuman berakohol. Para gadis desa yang datang itu, langsung
dibawa ke belakang di bar mini yang sederhana itu.
Canda dan tawa terdapat diantara para
tentara dan gadis-gadis desa, sekali-kali meneguk minuman haram itu,
sampai pikiran dan nafsu tidak terkendalikan lagi, termasuk kak Prika.
Dia sampai tidak mengingat lagi akan cowoknya yang sangat setia
kepadanya.
Kak Prika dan beberapa gadis desa itu
telah hilang kendali dan semakin ketagihan, maklumkan saja, minuman
keras memang bisa menghilangkan pikiran yang normal menjadi tidak normal
dan menjurus ke hal yang negatif.
Mabuk akibat minuman keras tersebut, telah menghilangkan barang yang berharga dari tubuh kak Prika dan beberapa gadis desa.
Hal itu mereka sadari setelah tiba di rumahnya masing-masing. Tetesan air mata mengalir tanpa henti di wajah kak Prika.
Keluarganya tidak ada yang tahu bahwa
kak Prika tidak perawan lagi. Wajah pucat dan rasa takut yang nampak
diraut wajahnya. kejadian tersebut sangatlah disesali dan kekhawatiran
mulai muncul dipikirannya, apakah aku akan hamil???
Keesokan harinya, kak Prika langusng
berjumpa dengan cowoknya. Kak Prika ternyata orangnya sangat jujur, dia
menjelaskan terhadap apa yang telah menimpa pada dirinya. Tapi, kak
Prika sangat berharap kalau cowoknya mau menikah dengannya, dia sangat
menyesali atas perbuatan yang telah diperbuatnya dan akan berjanji tidak
mengulangi lagi.
“Nasi telah menjadi bubur, dan bubur pun
telah menjadi basi”, harapan dan penyesalan kak Prika tidak diterima
oleh cowoknya. kak Prika hanya menerima satu kalimat yang keluar dari
mulur cowoknya, “Kamu telah terluka, Hatiku jadi terluka”.
Kemudian cowoknya tanpa berkata apa-apa lagi, langsung pulang dan meninggalkan kakak itu sendiri.
Semua telah terlanjur, sore harinya
seperti biasa kak Prika menuju ke pos tentara tersebut. Bertemu dengan
salah satu tentara yang bersamanya sore kemarin pada saat
bermabuk-mabukan. Kak Prika sangat berharap kalau tentara itu mau
menikahinya, harapannya ternyata dikabulkan oleh tentara itu. Aku akan
menikahimu bulan depan, kata tentara itu di depan teman-temannya dan
gadis-gadis desa yang lain.
Ternyata, Keluarga kak Prika
berpandangan lain. Semua itu salah kak Prika karena tidak mengatakan hal
yang sebenarnya kepada keluarganya.
Karena dilihat sikap kak Prika semakin
aneh, maka keluarganya mencari cara untuk mencegah kak Prika supaya
tidak datang lagi ke pos tentara tersebut. Apalagi orang-orang kampung
telah menegur dan mencemo’ohkannya.
Beberapa hari kemudian, akhirnya keluarga kak Prika menemukan solusi untuk mencegahnya supaya tidak datang lagi ke pos tersebut.
Hari itu juga, sekitar pukul 11.00 wib,
kak Prika diikat oleh keluarganya disebuah kursi dan diletakkan di depan
halaman rumah. Aku dan beberapa warga lain sangat sedih dan terkejut
atas sikap keluarganya itu. Rambut kak Prika digunting-gunting oleh
keluarganya tidak dengan sewajarnya, tidak rapi, berserakan (seperti
orang gila) dan sangat pendek.
Setelah selesai dipotong, kemudian kak
Prika dilepaskan ikatannya dan disuruh mandi. Selang beberapa jam
kemudian, tepatnya sekitar jam 15.00 wib, timbullah sebuah pikiran dan
inisiatif untuk membunuh diri. kak Prika menuju ke belakang rumah dan
mengambil sebuah botol yang berisi racun pembasmi hama (yang digunakan
oleh keluarga untuk pembasmi hama di sawah), lalu diminumnya sampai
habis. Adiknya langsung berteriak dan meminta tolong untuk bisa membantu
kakaknya yang telah meminum racun hama. Ternyata kak Prika tidak mau
ditolong oleh siapapun lagi, dia lari sekuat tenaga menuju ke sebuah
kebun kosong, disitu bapaknya dikuburkan. Ketika kak Prika melihat kami
menuju kesitu, dia lari lagi menuju ke perbatasan desa. disitulah kak
Prika lemas dan muntah-muntah. Kami segera mengangkat Kak Prika membawa
ke sebuah rumah warga desa, lalu segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota
Sigli.
Astagfirullah, Innalillahi wa Inna
Ilaihi Raji’un…nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi. setengah
perjalanan menuju ke Rumah Sakit, kak Prika meninggal dunia.
Keluarganya sangat menyesal atas
perlakukan kepada kak Prika yang tidak baik. Tapi apa yang hendak
dikata, ajalnya hanya sampai disitu. Perjalanan hidup yang sangat
menyedihkan.
Tahun 2004 yang lalu, Ketika Tsunami
melanda daerah Aceh, seluruh keluarganya meninggal dunia. Karena terkena
Tsunami di Kota Banda Aceh.
Mudah-mudahan Allah mengampuni dirinya dan keluarganya dan menerima segala amal baiknya selam hidup di dunia.
*Saya menceritakan kisah nyata
perjalanan seorang perempuan (salah seorang warga desa saya) bukan untuk
membuka iabnya, akan tetapi untuk kita ambil hikmah dari cerita
tersebut. Semoga bagi Orang Tua, perempuan dan siapapun itu, bisa lebih
berhati-hati dalam menjalankan hidup ini. Semoga Allah selalu menjaga
dan melindungi, dan menyelamatkan Iman kita di Dunia dan akhirat nanti.
amin*
Jumat, 18 Januari 2013
untuk sahabat
Sobat...
Maafkanlah aku..
Mungkin aku khilaf
Mungkin aku pernah melupakanmu
Sobat...
Maafkanlah aku...
Terkadang aku tak mempedulikanmu
Atau bahkan asyik dengan kesenanganku sendiri
Saat ini ku tersadar
Bahwa kaulah sobat seperjuanganku
Yang senantiasa menopangku
Menggandeng tanganku
Kau telah memberi warna dalam hidupku
Kaulah yang selalu siap menghibur hatiku
Kau adalah sobat setiaku
Harta berharga karunia Ilahi
Maafkanlah aku sobat
Aku berjanji akan lebih menghargaimu
Semoga kau mau memaafkan diriku
Terimakasih sobat...
====================================
Perhatianmu Sobat
Perhatianmu Sobat...
Sungguh menyentuh hatiku
Menggema dalam kalbuku
Membangunkanku dari tidur ku
Perhatianmu Sobat...
Sungguh luar biasa
Tak ternilai...berjuta rasanya
Tak dapat diungkapkan dengan kata-kata
Perhatianmu Sobat...
Bahkan terkadang melebihi orang terdekat sekalipun
Kau mengerti isi hatiku
Meskipun tak terucap oleh mulutku
Terimakasih Sobat...
Kau membuat hidupku lebih berwarna
Kau menambah indahnya pelangi di hidupku
Yah...kau selalu menjadi malaikat kecil yang diutus oleh Nya untuk menolongku
Terimakasih Sobat...
Semoga Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikanmu
Yang tulus keluar dari hatimu
Terimakasih Sobat...
====================================
Satu Hati
Sungguh indah tali persahabatan ini
seperti jalinan warna dalam indahnya pelangi
Bunga-bunga pun menyanyikan melodi
Menyemarakan suasana ini
Canda tawa mengiringi kasih kita
Badai topan kita terjang bersama
Bersatu hati melangkah bergandengan tangan
Berjalan bersama satu visi
Mari sobat!
Melangkahlah bersama-sama
Satukan hati dan pikiran
Menjalankan misi kita
Membangun dunia baru
Penuh cinta dan kasih
Hingga semakin banyak jiwa
Boleh mengalami kasih-Nya
Yang memulihkan dan memperbaruhi
Jadilah seperti lilin-lilin kecil
Yang menyala terang menerangi dunia Walaupun kecil
Sahabat, kehadiranmu sungguh berarti
Tuk menerangi hati yang gelap gulita
Tenggelam oleh arus zaman
Teruslah menyala...
Hangatkanlah dunia...
Dengan terangmu, oh sobatku
====================================
Sahabat
Sahabat...
Ada dalam suka dan duka
Saat tertawa ataupun menangis
Saat terdiam ataupun marah
Sahabat...
Kau warnai hidupku
Kau berikan rasa dalam hatiku
Bahkan kau sinari aku dengan kasihmu
Sahabat...
Canda tawamu menghiasi sanubariku
Bayangan dirimu selalu terbawa sampai tidurku
Beruntungnya diriku memilikimu
Sahabat...
Kukirimkan tanda kasih ini
Sebagai pengikat tali persaudaraan kita
Yang tak akan pernah terputus
Sampai kapan pun jua
Terima kasih sahabat
Doaku selalu mengiringi langkah kita
Berjalan bersama indahnya waktu
Membentuk mutiara persahabatan
Nah itulah beberapa kumpulan Puisi Untuk Sahabat Sejati yang semoga saja bisa bermakna untuk para pembaca
"Pernahkah kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"
"Pernahkah kau
mencintaiku seperti aku mencintaimu?"
kata-kata itu
selalu ia ucapkan pada kekasihnya itu.
Gadis itu
benar-benar mencintai seseorang yang sepantasnya ia pangil paman.
Begitu cintanya
ia kepada laki-laki itu sampai ia rela lakukan apa saja asal bisa
bersama denganya.
Tidak perduli
dengan apapun.
"Aku mencintaimu,
tapi maaf tidak bisa menikahimu."
Entahlah.
Berkali-kali
laki-laki itu mengucapkan kata cinta tetap saja banyak keraguan didalam
hati gadis itu. Dalam benaknya hanya terpikir kalau laki-laki itu hanya
ingi mempermaninkanya.
"Kau tahu aku
milik orang lain, tapi mengapa tetap memaksakan hubungan ini?"
gadis kecil itu
tidak pernah bisa menjawab, mengapa ia selalu memaksakan hubungan yang
sudah jelas akhirnya. hanya sebuah kalimat kecil yang selalu menyertai
jawabanya. "Karena aku cinta."
Hari dimana
mereka harus berpisah semakin dekat. hari itu begitu menyakitkan untuk
gadis itu. ia selalu memohon pada kekasihnya agar selalu menemaninya di
hari-hari terakhirnya bersama kekasihnya itu.
"Temani aku ya,
tiga hari ini saja. setelah itu semuanya berakhir."
kekasihnya tidak
pernah menjawab iya ataupun tidak. hanya seperti mengantungkan harapan
pada gadis itu.
"Kalau bukan
karena cinta." gadis itu mulai meneteskan air mata "Temanilah aku karena
kau kasihan padaku."
Tapi entah
mengapa kekasihnya tetap saja tidak bisa menemaninya, bahakan hingga
hari terakhir dia berada disana kekasihnya tetap diam dan tidak
menemuinya.
"Mengapa kau
seperti ini kepadaku? apakah aku benar-benar tidak ada artinya untukmu.
apakah tidak ada sedikitpun cinta untukku. mengapa kau tidak mau
menemuiku. padahal esok kita akan berpisah."
Entah sudah
berapa banyak air mata yang telah ia buang untuk kekasihnya itu. ia
merasa saat ini cintanya pada laki-laki itu benar-benar tidak ada
artinya. sedikitpun laki-laki itu tidak perduli dengan perasaanya.
Kini ia hanya
tinggal menghitung jam sampai pagi menjelang dan semuanya berakhir.
"Tuhan, mengapa
aku begitu tidak ikhlas kehilangannya. Padahal Engkau sudah
memperingatkanku untuk jangan mencintainya. Bahkan akupun tahu dia takan
pernah menjadi milikku."
Jarum panjang
pada jam dinding itu masih terus berputar. dan entah mengapa lajunya
semakin cepat. Beberapa saat kemudian handphone gadis itu berdering.
"Aku didepan
rumahmu, keluarlah."
gadis itu berlari
kencang keluar rumah, berharap kali ini benar-benar kekasihnya yang ada
diluar sana.
Ya, memang dia.
berdiri menunduk didepan mobilnya. entahlah, wajahnya tak begitu nampak.
apaka dia sedih atau senang gadis itu tidak pernah tahu.
Jam menunjukan
pukul 11.45 pm. Malam ini terasa begitu dingin, tapi gadis itu hanya
berlari pergi mengejar kekasihnya hanya dengan sedal jepit dan celana
pendek serta baju tipisnya.
"Kau tidak ada
baju lain?"
gadis itu hanya
menggeleng.
"Kenapa tidak
pakai jaket?"
"Semuanya sudah
kumasukan dalam koper."
Dia masih tetap
diam. tidak banyak kata yang dia ucapkan malam itu.
"Kau tidak mau
memelukku?" gadis itu menatap kekasihnya pelan.
"Tidak."
"Kenapa?"
"Tidak ada."
"Kau tidak
mencintaiku?"
"Aku cinta
padamu."
"Tapi mengapa kau
terus menyakitiku?"
"Karena kau juga
menyakitiku."
"Aku,
menyakitimu? apa, apa yang membuatmu tersakiti."
"Sudahlah, kita
ganti topik saja!!" wajah laki-laki itu tampak sedikit marah dan kesal.
"Kau tidak pernah
menyayangiku. kau lebih suka melihatku menangis kan." air mata itu
sudah terlalu sering dibendung. air matanya sudah tidak tertahan lagi.
semua yang ia rasakan pada kekasihnya ia katakan begitu saja tanpa
perduli dengan apapun.
"Kau senang aku
pergi, karena kau bisa dengan mudah dapatkan pengantiku."
semuanya,
semuanya sudah diucapkan. bahkan gadis itupun lupa apa yang tadi ia
ucapkan pada kekasihnya.
"Ya semuanya
benar!!" laki-laki itu tampak begitu marah. " Kau benar, aku tidak
mencintaimu, tidak menyayangimu, aku hanya memanfaatkanmu, dan ya
semuanya benar bahwa aku hanya orang jahat. kau puas!!!"
kemudian
laki-laki itu pergi meninggalkan gadis itu tanpa seutas senyumpun
untuknya.
matahari mulai
nampak. koper-koper itu tampak begitu besar dan berat. Semua
kawan-kawannya sudah bersiap didepan rumah hanya tiggal gadis itu.
"Datanglah
sebentar saja kerumahku. Sebentar saja." air mata itu terus mengalir.
"Kumohon."
"Aku tidak bisa.
aku harus bekerja."
"Sebentar saja."
kekasihnya tidak
banyak bicara dan segera mematikan telponya.
Sesaat kemudian
sebuah pesan singat masuk ke handphonenya.
Maaf aku tidak
bisa datang.
Pulanglah.
Suatu hari nanti
aku pasti akan menemuimu.
aku mencintaimu.
Kenapa begitu.
kenapa laki-laki itu begitu jahat pada gadis itu.
yang bisa
dilakukan gadis itu hanyalah memohon agar kekasihnya bisa datang.
tapi tetap,
kekasihnya tidak pernah datang.
"Tuhan, aku
benar-benar tidak ikhlas dengan semua ini. kalau Kau sayang padaku,
Tuhan. tunjukan padaku kalau dia benar-benar mencintaiku. Perlihatkan
padaku kalau ada aku dihatinya."
Bus itu melaju
cepat menuju Airport, hinga Doaaaaaaarrrrrrr.... sebuah kecelakan besar
menumbangkan bus itu.
4 dari 13 orang
penumpangnya mengalama cedera berat, termasuk gadis itu. 7 buah mobil
ambulan datang dengan cepat dan mengantarkan mereka ke rumah sakit
terdekat.
gadis itu tampak
tidak merasakan apa-apa padahal lukanyalah yang paling berat. dia hanya
terbaring diam melihat keadaan disekitarnya. hinga seseorang datang
dengan berlari dan segera memeluknya.
"Apa yang terjadi
padamu?"
gadis itu tetap
dia, kini dia bisa merasakan lukanya, begitu sakit, pedih dan sangat
menyiksa.
"Dengarkan aku.
semuanya akan baik-baik saja. dokter akan menolongmu."
wajah laki-laki
itu tampak begitu khawatir.
"Aku, tidak ingin
pergi." suara gadis itu terbata-bata "Tidak ingin meninggalakanmu."
"Kau tidak akan
pernah meningalkanku dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu."
"Sa-kit... disini
sakit." gadis itu mengengam dadanya kencang, seraya mengisyaratkan
sesuatu.
"Semuanya akan
baik-baik saja. aku tidak akan meningalkanmu."
gadis itu mulai
tersenyum tipis.
"Kau mau kita
berpisah kan, sekarang kita akan berpisah. Tuhan tidak mau kita bersama.
Dia ingin aku menemaniNya. karena kau tidak bisa menemaniku." Senyum
gadis itu semakin melebar tapi wajahnya masih tampak kesakitan. "Kau mau
aku pulang kan, aku akan pulang tapi kau tidak bisa menemuiku lagi."
laki-laki itu
hanya terdiam. matanya mulai memerah.entah apa yang kini bergejolak
dihatinya. begitu pedih dan menyakit.
"Sayang,
Pernahkah Kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"
tubuh gadis ini
begitu dingin. denyut nadi dan detak jantungnya mulai tak terdengar.
darah segar masih terus mengucur dari hidung dan kepalanya. dan senyum
manisnya dibibirnya menemani matanya yang kini mulai tertutup.
Entahlah harus
berapa kali kukatakan bahwa aku mencintaimu.
Entahlah apa yang
harus kulakukan agar kau percaya aku menyayangimu.
Kau tahu kita
takkan pernah bisa bersama, tapi kau terus memaksakan semuanya.
Kau tahu aku
tidak akan bisa melihatmu pergi tapi kau terus memaksaku untuk datang.
Sekarang kau
benar-benar meningalkanku dan berkata bahwa aku bahagia tanpamu.
Penahkah aku
mencinkaimu seperti kau mencitaiku?
Aku pernah
mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu dan cintaku lebih besar dari
cintamu kepadaku
Langganan:
Komentar (Atom)




.jpg)
.jpg)
.jpg)

.jpg)
.jpg)
