Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .... Kepandaian
kaum pria dalam bujuk rayu, pujian-pujian dan perhatiannya yang dalam
serta berlebihan yang dapat memabukkan kaum hawa dapat ditemukan melalui
internet. Hal ini merupakan salah satu modus operandi para pria yang
tidak bertanggung jawab dalam menggaet wanita melalui internet.
Kepiawaian seorang pria melantunkan kalimat demi...
kalimat membuat siapapun yang membaca sapaannya menjadi tergetar
hatinya dan merasa tersanjung. Terlebih lagi wanita terkenal yang
mempunyai sifat senang dipuji dan disanjung.
Hubungan via
internet adalah suatu hubungan yang murah dan mudah didapat. Bila
tingkat hubungan itu sudah dekat, sang wanita bisa terbuka sekali
menceritakan hal-hal apa saja, dari masalah keluarga, orangtua, kawan
dekat sampai hal yang paling pribadi sekalipun. Sementara sang pria
dengan bijaksananya menjawab dan seakan-akan mendengarkan serta memahami
semua permasalahan tanpa sedikitpun menyalahkan.
Gayanya
bagaikan pahlawan yang melindungi serta membuat sang wanita merasa
tenang dengan jawaban-jawaban yang sebetulnya sang wanita sudah
mengetahui juga.
Perjumpaan demi perjumpaan melalui situs
internet membuat wanita sanggup berjam-jam duduk di depan layar
komputernya. Sehingga ketika kedekatan hati mulai semakin dalam, dan
bibit kepercayaan pada sang pria berkembang subur, hal ini membuat sang
wanita merasa nyaman dan aman.
Hal ini berakibat ketika sang
pria mangajaknya keluar untuk berjumpa di alam nyata, maka sang wanita
yang sudah merasa kenal dekat dan merasa aman dengan sang pria tersebut,
kemudian mengikuti saja kemauan sang pria. Hal ini terus berlanjut
bahkan sampai terjadi kehamilan yang kemudian terungkap di surat kabar
Negara Jiran.
Beberapa wanita dengan membalikkan muka pada
layar surat kabar, memberikan kesaksian bahwa facebook yang menjadi hobi
baru bagi mereka, kemudian membuat mereka mudah merasa dekat dengan
pria yang tak dikenal. Hal pada akhirnya menimbulkan godaan-godaan dan
mengakibatkan terjadinya pergaulan bebas yang menjerumuskan, sehingga
berujung pada kehamilan beberapa wanita di luar nikah.
Seiring
dengan kehamilan yang diderita, maka sang wanita menjadi semakin sulit
menemukan pria pujaannya yang tiba-tiba menghilang dari situs facebook.
Sebelum terjadi kehamilan, biasanya sang pria terlihat sibuk online
tujuh kali dalam sehari. Bila dipanggil untuk online pun dengan ramah
dan segera menjawab cepat.
Namun sekarang tiba-tiba sama sekali
hilang, walau layar komputer dinyalakan siang dan malam. Tidak ada
satupun tanda-tanda si lelaki hadir di layar tersebut untuk sekedar
berbasa-basi, apalagi membicarakan kehamilan yang dialami sang wanita.
Rasa ditinggalkan dan diacuhkan, perlahan membuat sang wanita merasa
ketakutan dan panik, sehingga membuat mereka beralih membenci layar
teknologi, dan kemudian menyalahkan dirinya sendiri, mengapa mengenal
dan menggunakan teknologi di komputer.
Sebetulnya bila kita
melihat lebih dalam, bahwa komputer itu sama dengan pisau, tergantung
dari siapa yang menggunakannya. Bila digunakan untuk memotong sayur dan
mengupas jeruk tentu saja pisau sangat bermanfaat, tapi bila untuk
membunuh diri, pisau menjadi benda yang mengerikan. Begitupula dengan
facebook, internet dan komputer, dikembalikan lagi kepada sang pengguna.
Bila yang menggunakan internet adalah wanita beriman yang pandai
menjaga diri dan martabatnya serta tidak sembarangan mengenal dan
berhubungan dengan pria yang dijumpainya di layar internet, maka
penggunaan komputer dan internet adalah hal yang baik dan mendatangkan
manfaat bagi umat, keluarga dan dirinya.
Komputer dan internet
dapat membuat wanita menjadi pandai, karena sesungguhnya bergudang ilmu
terdapat disana, namun bila wanita lebih sering menghabiskan waktunya
untuk ber-facebook, maka kemudaratanlah yang akan timbul, selain
daripada perjumpaan dengan pria yang tidak dikenal yang dikhawatirkan
akan membawanya pada jurang kemaksiatan.
Hal ini juga membuat
sang wanita lupa dengan keluarga, terlebih jika sang wanita adalah
seorang istri dan ibu, maka berapa banyak waktu yang seharusnya
digunakan untuk ibadah dan bermuamalah dengan keluarga, malah dihabiskan
dengan facebook.
Begitupun bagi yang belum menikah, apakah
tega meninggalkan orang tua termenung sendiri di kamar, sedangkan sang
wanita lajang, asyik sendiri di kamar ber-facebook ria.
Kembali
kepada iman, dan akhlak wanita dalam menggunakan technologi,
sebagaimana seseorang menggunakan pisau. Untuk bunuh diri kah, atau
untuk memotong sayur mayur.
Wallahua’lam bish Shawwab ....
Ajak sahabat yanng lainnya bergabung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar